Panduan Belajar Internet Marketing

Selamat !!! Anda Telah Menemukan Cara Mengatasi Kemiskinan

Saturday, July 12, 2008

Reform Of Physycs


REFORM OF PHYSYCS

To most student, physics [is] very difficult Iesson. Difficulty [of] [all] student to physics Iesson [is] one of them caused [by] too much [his/its] [is] formula in physics Iesson. So that [all] student look into that physics [of] non interesting Iesson but boring Iesson and make the confused them.

With the fact as in to the of course we are as teacher of physics subject it is on the right track [to] look for the solution to assist they overcome the the problem, so that they [is] assisted. For that we require to make a[n change in presenting physics Iesson so that physics Iesson can be followed by [all] student easily and tidy by preoccupying

If you wish the way of to learn the physics easily and quickly please contact the us pass the our email : master_timin@yahoo.co.id have the way of learning easy physics and quickly without formula

Way of the solving of physics problem without formula [is] the way of the solving of problem by emphasizing at the understanding of simple concept to finish various internal issue physics. So that [do] not need the complicated calculation, but enough use the simple penalaran. Way of this also can give the very good effect [at] process of forming of student creativity [of] because they [is] trained to develop the penalaran

Differ from the way of conventional which during the time we recognize that is student habit to memorize the formula which is many [do] not make the creative them but only strengthening their recall

So also [all] teacher which wish to innovate to [do/conduct] the renewal in interesting physics study presentation and get an impression to participant educated, we also provide the study module : way of innovation of scenario of physics study preoccupying. Preoccupying to be presented and draw to be followed the

Good luck Master Timin

Thursday, July 10, 2008

SOAL BESARAN DAN SATUAN

PERTANYAAN UNTUK MEMPERLUAS WAWASAN
Kompetensi dasar : Besaran Fisika dan Pengukuran
1. Sebelum menjawab soal-soal berikut sebaiknya anda memahami pengertian pengertian berikut :
a. Apa yang dimaksud besaran fisika ?
b. Apa yang dimaksud dengan satuan di dalam fisika?
c. Bagaimana cara mentapkan satuan di dalam fisika?
d. Apa yang dimaksud berfikir secara ilmiah?

2. Seorang siswa mengukur panjang sebuah jembatan dengan menggunakan meteran, ia mendapatkan hasil bahwa panjang jembatan 82 meter.
Dari Contoh kasus di atas, manakah yang merupakan besaran, satuan, dan alat ukur?


3. Jika anda berpetualang ke hutan rimba Papua dan menemukan sebuah sungai yang sangat lebar tanpa ada jembatannya, Tetapi jika anda berteriak minta tolong maka suara anda masih terdengar ke seberang sungai. Menurut anda “Bagaimana cara yang paling mudah untuk mengukur lebar sungai tersebut?

4. Ada sebuah kasus “Seorang remaja putri yang sedang sakit badannya panas, sering mengigau menyebut nyebut nama pacarnya” Kemudian dibawa ke dukun A, kata dukun A anak tersebut kemasukan makluk halus. Sedang dukum B mengatakan bahwa anak tersebut kena GUNA-GUNA. Pernyataan dukun manakah yang menurut anda benar?


5. Tahukah anda bahwa sebagian ahli fisika mempercayai kalau PERASAAN CINTA dapat diukur seperti besaran-besaran fisika yang lain. Setujukah anda dengan pernyataan tersebut ? Jelaskan alasan kamu
Jika memang benar bahwa perasaan cinta dapat di ukur kira-kira besaran apa yang cocok untuk digunakan ? dan apa ya satuannya?
( ayo… cepat jawab dong! malah melamun yang nggak nggak, nanti PAK GURU JEWER baru tahu rasa?)

Jika anda merasa kebingungan, kesulitan menjawab, atau mau protes karena pertanyaannya aneh-aneh, jangan sungkan kirim aja keluhan anda melalui email : master_timin@yahoo.co.id
Namanya juga Fisika asyik

Friday, June 20, 2008

Tips Memperkenakan Diri Yang Mengesankan


Tips Memperkenalkan diri yang mengesankan
Guru pada saat mengawali pertemuan pertama kali dengan para peserta didik tidak memperkenalkan diri dengan benar. Biasanya guru hanya memperkenalkan nama, mata pelajaran yang diajarkan, buku yang digunakan dan tugas tugas yang yang harus dikerjakan para peserta didik dimasa yang akan datang. Kemudian kita tuntut mereka agar melakukan ini dan itu. Hal ini tentu akan menciptakan image dikalangan para peserta didik bahwa setiap guru yang masuk dikelas selalu menciptakan beban bagi mereka, merampas kebebasan mereka, serta menembah kerumitan yang baru. Sehingga menimbulkan sikap yang kurang antusias, dan keterpaksaan dalam diri para peserta didik.

Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. Ungkapan pada sebuah iklan tersebut kelihatannya dapat kita gunakan sebagai pelajaran agar kita dapat menciptakan kesan yang menyenangkan pada pandangan pertama.
Untuk menjalin hubungan yang harmonis antara guru dengan peserta didik , maka guru harus dapat memberikan kesan pertama yang menyenangkan. Hal ini untuk menciptakan image yang indah dan suasana belajar yang kondusif dimasa masa yang akan datang. Untuk itu pada saat pertemuan pertama kali dengan peserta didik guru harus memperkenalkan diri dengan cara yang benar dan lengkap. Hal yang mesti kita perkenalkan dengan peserta didik antara lain adalah :
a. Identitas guru yaitu nama, tempat tinggal, mata pelajaran yang diajarkan, buku yang kita gunakan mutlak harus kita kenalkan agar siswa tidak bertanya-tanya.

b. Tanamkan kesadaran pada pada mereka bahwa kehadiran kita dikelas adalah untuk membantu kesulitan kesulitan mereka didalam belajar. Mengarahkan dan membimbing mereka agar berhasil dikemudian hari. Hal ini kita lakukan agar peserta didik tidak salah paham dengan kehadiran kita, dan dapat menerima kehadiran kita dengan senang hati. Jangan membuat kesan bahwa kehadiran kita akan menambah beban bagi mereka, merampas kemerdekaan mereka, dan menciptakan kesulitan-kesulitan baru. Maka jangan memberi tugas pada saat pertemuan pertama.

c. Sebagai bukti bahwa kita serius untuk membnatu kesulitan kesulitan mereka, kita bisa menanyakan pada mereka tentang kesulitan kesulitan yang mereka hadapi dal;am mempelajari fisika. Kita ajak mereka berbicara dari hari ke hati, kita dengar dan kita tampung keluhan keluhan mereka, kemudian kita berjanji akan membantu mencarikan solusi. Atau kita berikan pada mereka kiat kiat untuk mengatasi kesulitan tersebut. Kasih mereka harapan dan buat mereka percaya pada anda.

d. Setelah mereka mulai mempercayai anda, tunjukkan pada mereka salah satu permainan sederhana yang mengasyikkan yang dapat kita lakukan dalam belajar fisika. Misalnya Salah satu anak anda suruh maju menjadi peragawati untuk memeragakan perbedaan antara jarak dan perpindahan kemudian anak yang lain mengamati dan menyimpulkan. Atau anda tunjukan salah satu cara menyelesaikan soal fisikan dengan mudah tanpa menggunakan rumus yang rumit, dan sebagainya. Pokoknya buat kesan bahwa belajar fisika tidak serumit yang mereka bayangkan sebelumnya.

e. setelah mereka mulai terlihat antusias mengikuti pelajaran anda, maka di akhir pertemuan anda boleh mengajak mereka untuk membuat komitmen bersama demi tercapainya tujuan pembelajaran dan target kurikulum yang ingin anda capai. Mereka pasti akan menerima aturan aturan yang anda tetapkan dengan senang hati dan tanpa keterpaksaan.
Selanjutnya…… Terserah anda

Sunday, June 15, 2008

Dapatkan Video pembelajaran Fisika secara gratis di sini!

Saturday, June 14, 2008

Tips Mengajar Fisika Asyik

APAKAH ANDA SEORANG GURU FISIKA YANG SERING MENGHADAPI SISWA YANG KURANG ANTUSIAS DALAM MENGIKUTI PELAJARAN ANDA ?
Tahukah Anda Apa yang menyebabkan siswa anda kurang meminati Pelajaran Fisika ?
DAPATKAN SEMUA JAWABANNYA DI SINI !


Dengan melihat realita di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang kita hadapi dalam pembelajaran fisika sehingga terkesan kurang menyenangkan adalah :

1. KESAN PERTAMA YANG KURANG MENYENANGKAN

Guru pada saat mengawali pertemuan pertama kali dengan para peserta didik tidak memperkenalkan diri dengan benar. Biasanya guru hanya memperkenalkan nama, mata pelajaran yang diajarkan, buku yang digunakan dan tugas tugas yang yang harus dikerjakan para peserta didik dimasa yang akan datang. Kemudian kita tuntut mereka agar melakukan ini dan itu. Hal ini tentu akan menciptakan image dikalangan para peserta didik bahwa setiap guru yang masuk dikelas selalu menciptakan beban bagi mereka, merampas kebebasan mereka, serta menembah kerumitan yang baru. Sehingga menimbulkan sikap yang kurang antusias, dan keterpaksaan dalam diri para peserta didik.

2. GURU KURANG PANDAI MEMBANGUN KOMUNIKASI
Kebiasaan guru mata pelajaran eksak biasanya kuang pandai menyapa anak saat memasuki ruang kelas untuk mengawali suatu kegiatan pembelajaran. Kadang guru hanya mengucapkan salam kemudian mengabsen siswanya lalu memulai kegiatan pembelajaran disaat para siswa belum sepenuhnya siap untuk menerima kehadiran guru. Kondisi seperti ini akan menimbulkan kesan terpaksa, pada para peserta didik untuk mengikuti pelajaran sehingga mereka masih mencuri-curi kesempatan untuk kembali berrmain atau ngobrol dengan teman sebangkunya. Kalau hal ini terjadi kemudian guru terpaksa berakting galak atau memasang muka seram agar mereka terpaksa diam. Ini jelas akan menimbulkan suasana yang tidak menyenangkan di dalam belajar.

3. SKENARIO PEMBELAJARAN YANG KURANG MENARIK
Guru fisika atau guru pelajaran eksak lainnya, pada umumnya kurang pandai bercerita atau tidak pandai humor. Kita terbiasa berfikir praktis sehingga didalam mengajarpun maunya yang praktis sehingga alur pelajaran terkesan mononton. Bahkan apapun model pembelajaran yang kita gunakan, muaranya tetap pada alur yang mononton yaitu konsep- contoh soal-latihan. Tidak pernah kita ciptakan model pembelajaran yang penuh dengan permainan dan suasana santai. Begitu juga peserta didik, belum kita libatkan sepenuhnya untuk mengkaji masalah yang sedang dipelajari. Sehingga para peserta didik mudah jenuh dan tidak termotivasi didalam belajar.

4. KURANGNYA GURU MENDENGAR KELUHAN SISWA
Akibat dari tuntutan kurikulum yang padat, kadang guru cenderung memaksakan diri untuk mengejar target kurikulum. Menjelaskan materi pelajaran terkesan terburu-buru, tidak santai, dan tegang. Kita sering berprinsip bahwa dengan menyampaikan semua pokok bahasan berarti beban kita sudah selesai. Bukan salah kita lagi jika kemudian peserta didik kita mendapat hasil yang sangat kurang saat mengikuti ujian.
Tetapi peserta didik kita sebenarnya mengeluh saat kita perlakukan demikian, hanya saja kita tidak tanggap, kita justru sering mencari kambing hitam untuk menutupi kekurangan kita. Kita tidak mau jujur mengevaluasi kekurangan kita, sehingga peserta didik menjadi frustasi. Tidak antusias lagi didalam belajar, bahkan semakin tidak percaya lagi pada guru.

5. PENEGASAN KONSEP-KONSEP ESENSIAL YANG KURANG BERKESAN
Hal lain yang sering dilupakan guru saat mengakhiri kegiatan pembelajaran adalah kurangnya penegasan pada konsep konsep yang sangat esensial dari pokok bahasan yang sedang dikaji. Sehingga para peserta didik tidak mendapatkan pengalaman yang berkesan dari pokok bahasan yang sedang dikaji. Semua terkesan biasa biasa saja, siswa tidak tahu kata kunci yang mesti diingat sehingga mudah lupa.

Wednesday, April 2, 2008

Tips Belajar Fisika Mudah Dan cepat


Pernahkah Anda Merasa Kesulitan saat Belajar Fisika Sehingga anda begitu membenci dan Takut menghadapi soal-soal Fisika ?
Dapatkan Tips Belajar Fisika Mudah dan cepat di sini bersama MASTER TIMIN

Thursday, March 13, 2008

TIPS Belajar Fisika

Bagi sebagian siswa fisika adalah pelajaran yang sangat sulit. Kesulitan siswa di dalam pelajaran fisika disebabkan oleh berbagai masalah, salah satunya disebabkan karena cara belajar yang tidak benar. Sehingga kurang efektive dan hasilnya tentu saja kurang maksimal.

Pelajaran Fisika mempunyai ciri yang spesifik seperti pelajaran eksak yang lain. Untuk memahami pelajaran fisika dengan mudah dan cepat, kita perlu mengikuti sistematika konsep berfikir pelajarn fisika itu sendiri. Tanpa mengikuti alur berfikir pelajaran fisika kita pasti kesulitan memahaminya. Untuk itu diperlukan tahapan-tahapan di dalam belajar fisika.
Dapatkan e-book lengkap tips belajar fisika gratis di : www.1-Hari Menakklukkan Fisika.com Bersama Master Timin

Sunday, February 24, 2008

Soal ulangan harian

Sunday, February 3, 2008

RPP Kelas I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MAN Salatiga
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 1 Pertemuan )

A. Standar Kompetensi :
Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi

B. Kompetensi Dasar :
Menggunakan alat ukur listrik

C. Indikator :
1. Menggunakan voltmeter dalam rangkaian
2. Menggunakan amperemeter dalam rangkaian
3. Menggunakan multimeter dalam rangkaian

D. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menggunakan alat ukur voltmeter, amperemeter, dan multimeter dalam sebuah rangkaian listrik

E. Materi Pembelajaran :
Alat ukur Listrik
· Cara menggunakan voltmeter, dan amperemeter
Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus yang melalui sebuah rangkaian.
Pengukuran kuat arus pada rangkaian dilakukan dengan cara menyisipkan amperemeter langsung pada rangkaian (dirangkai seri). Lihat gambar.
Keterangan:
A = amperemeter
V = sumber tegangan
R = hambatan


Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan diantara dua titik pada rangkaian. Voltmeter harus dihubungkan pada dua titik dan tidak disisipkan ke dalam rangkaian seperti amperemeter. Lihat gambar.
Keterangan:
V = voltmeter
V = sumber tegangan
R = hambatan


· Cara membaca pengukuran voltmeter dan amperemeter

F. Metoda Pembelajaran :
Praktikum

G. Strategi Pembelajaran :
Pertemuan ke-1.
Kegiatan Awal :
1. Di laboratorium, guru membuka pertemuan dengan memperlihatkan berbagai alat ukur, seperti voltmeter dan amperemeter. Siswa diharapkan dapat menyebutkan nama berbagai alat yang mereka ketahui serta fungsinya.
2. Setelah menyiapkan alat, guru membagi kelompok berdasarkan jumlah alat yang tersedia.
Kegiatan Inti :
1. Dengan pengarahan dan bimbingan guru siswa melakukan percobaan mengindentifikasi alat ukur listrik yang diberikan, memberi nama dan mencacat spesifikasi alat ukur tersebut.
2. Guru menjelaskan kegunaan dan membuat skema cara memasang amperemeter dan voltmeter.
3. Siswa melakukan percobaan cara memasang amperemeter dan voltmeter.
4. Siswa melakukan pengukuran kuat arus yang lewat resistor pada rangkaian berikut
5. Siswa melakukan pengukuran tegangan pada ujung-ujung resistor pada rangkaian berikut
6. Siswa menyimpulkan hasil percobaan dan melaporkan secara kelompok dalam bentuk presentasi.

Kegiatan Akhir :
1. Guru memberikan beberapa gambar Voltmeter dan Amperemeter lengkap dengan skala dari hasil pengukuran yang ditampilkan melalui LCD atau karton.
2. Siswa disuruh menjawab hasil dari gambar-gambar yang ditayangkan tadi.
H. Alat / Sumber Belajar :
Sumber: Buku paket Fisika
Bahan: lembar kerja, bahan presentasi
Alat:
voltmeter, amperemeter, multimeter, power suply, resistor, kabel , media presentasi (LCD Proyektor)
I. Penilaian :
- Teknik : Penilaian kerja (sikap dan praktik)
- Bentuk Instrumen : Tes praktik, uraian nonobjektif dan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda
- Contoh Instrumen :

RPP KelasIII-5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Mata Pelajaran : FISIKA.
Kelas/Semester : XII / II (Genap)
Pertemuan ke : 5
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit



Standar Kompetensi :
Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern


Kompetensi Dasar :
Memformulasikan teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, dan massa, serta kesetaraan massa dengan energi yang diterapkan dalam teknologi

Indikator
Memformulasikan relativitas khusus untuk massa, panjang dan waktu

I. Tujuan Pembelajajaran
Siswa dapat menjelaskan relativitas Newton dan transformasi Galileo
Siswa dapat menjelaskan postulat relativitas khusus dan transformasi Lorentz

II. Materi :
Relativitas Newton, transformasi Gelileo, relativitas khusus dan transformasi Lorentz
III. Metode :
Ceramah
Diskusi kelompok

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal
- Apersepsi


Kegiatan inti :
Mendiskusikan Relativitas Newton, transformasi Gelileo, relativitas khusus dan transformasi Lorentz

Kegiatan akhir :
- Guru membimbing siswa dalam mengambil kesimpulan

V. Penilaian :
Teknik : Tes
Bentuk : Tes tertulis
Contoh Instrumen : Jelaskan tentang kerangka acuan inersia

VI. Sumber/Alat Bantu :
Buku Fisika yang relevan, CD pembelajaran

RPP KelasIII-4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Mata Pelajaran : FISIKA.
Kelas/Semester : XII / II (Genap)
Pertemuan ke : 4
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit


Standar Kompetensi :
Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern


Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan perkembangan teori atom

Indikator
Mendeskripsikan model atom Niels Bohr, dan mekanika kuantum

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan tentang model atom Bohr dan mekanika kuantum
II. Materi :
Teori atom Niels Bohr dan Mekanika Kuantum
III. Metode :
Ceramah
Diskusi kelompok

IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
- Apersepsi

Kegiatan Inti
Mendiskusikan model atom Bohr dan mekanika kuantum

Kegiatan akhir
- Guru membimbing siswa untuk mengambil kesimpuulan
V. Penilaian :
Teknik : Tes
Bentuk : Tes tertulis
Instrumen : Jelaskan kelemahan model atom Bohr

VI. Sumber :
Buku Fisika yang relevan, CD pembelajaran

RPP kelas III

Mata Pelajaran : FISIKA.
Kelas/Semester : XII / II (Genap)
Pertemuan ke : 3
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit


Standar Kompetensi :
Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern


Kompetensi Dasar :
Mendiskripsikan perkembangan teori atom

Indikator
Mendiskripsikan karakteristik teori atom Dalton, model atom Thomson, dan model atom Rutherford

I. Tujuan
Siswa dapat menjelaskan teori atom Dalton, model atom Thomson, dan model atom Rutherford

II. Materi :
Teori atom Dalton, model atom Thomson, model atom Rutherford

III. Metode :
Ceramah
Diskusi kelompok

IV. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan awal
- Apersepsi

Kegiatan inti :
Mendiskusikan tentang teori atom Dalton, model atom Thomson, model atom Rutherford

Kegiatan akhir :
- Guru menuntun siswa menarik kesimpulan
V.Penilaian :
Teknik : Tes
Bentuk : Tes tertulis
Contoh instrumen : Jelaskan tentang teori atom Dalton

VI. Sumber :
Buku Fisika yang relevan, CD pembelajaran

RPP Kls III-2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Mata Pelajaran : FISIKA.
Kelas/Semester : XII / II (Genap)
Pertemuan ke : 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit



Standar Kompetensi :
Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern


Kompetensi Dasar :
Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup hakikat dan sifat-sifat radiasi benda hitam serta penerapannya

Indikator
Menjeloaskan efek foto listrik, efek Compton dan Teori de Broglie
Menerapkan perilaku radiasi benda hitam untuk menjelaskan gejala pemanasan global (misalnya pada efek rumah kaca)


I. Tujuan Pembeloajaran :
Mendiskripsikan Efek Foto Listrik
Mendiskripsikan Efek Compton
Mendiskripsikan Teori de Broglie tentang sifat gelombang partikel
Menjelaskan Efek rumah kaca

II. Materi :
Radiasi benda hitam dan dualisme partikel-gelombang cahaya
Dualisme gelombang partikel

III. Metode :
Ceramah
Diskusi kelompok


IV. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan awal
- Apersepsi


Kegiatan inti :
Mendiskusikan tentang Efek foto listrik Efek Compton teori de Broglie dan Efek rumah kaca dengan Jigsaw

Kegiatan Akhir
- Guru menuntun siswa untuk mengambil kesimpulan

V. Alat/bahan/sumber belajar :
Buku Fisika yang relevan, CD pembelajaran

VI. Penilaian :
Penugasan individu
Uraian

RPP Kelas III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Mata Pelajaran : FISIKA.
Kelas/Semester : XII / II (Genap)
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit



Standar Kompetensi :
Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala fisika kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam pendidikan.


Kompetensi Dasar :
Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup hakikat dan sifat-sifat radiasi benda hitam serta penerapannya


Indikator
Mendiskripsikan fenomena radiasi benda hitam
Mendiskripsikan hipotesis planck dengan kuantum cahaya
Menerapkan perilaku radiasi benda hitam untuk menjelaskan gejala pemanasan gelombang, misal pada efek rumah kaca


I. Tujuan Pembelajaran :
:Siswa dapat menjelaskan tentang fenomena radiasi benda hitam
Siswa dapat menjelaskan hipotesis planck tentang kuantum cahaya
Siswa dapat menjelaskan tentang gejala pemanasan global (efek rumah kaca)


II. Materi :
Benda Hitam, Hukum Pergeseran Wien, Hukum Stefan-Boltzman


III. Metode :
Diskusi kelompok


IV. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan awal
- Apersepsi
- Pre test
1. Apa yang anda ketahui tentang radiasi
2. Dua orang yang satu memakai baju putih dan yang satu memakai baju hitamberada ditempat yang sama panasnya . Apa yang terjadi dengan dua orang tersebut
3. Menjemur pakaian putih dan pakaian hitam pd tempat yang sama lebih cepat kering yang mana ? Coba jelaskan

Kegiatan inti :
Mendiskusikan fenomena radiasi benda hitam

Kegiatan Akhir
- Guru menuntun siswa untuk mengambil kesimpulan


V. Penilaian :
1. Teknik : tes
2. Bentuk : tes tertulis
3. Contoh instrumen : 1. Tuliskan rumus pergeseran Wien !


VI. Alat/bahan/sumber belajar :
Buku Fisika yang relevan, CD pembelajaran


Sragen, 1 Juni 2007
Kepala SMAN I Sambungmacan Guru Mata Pelajaran Fisika



NIP. NIP.

RPP Kelas III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Mata Pelajaran : FISIKA.
Kelas/Semester : XII / II (Genap)
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit



Standar Kompetensi :
Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala fisika kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam pendidikan.


Kompetensi Dasar :
Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup hakikat dan sifat-sifat radiasi benda hitam serta penerapannya


Indikator
Mendiskripsikan fenomena radiasi benda hitam
Mendiskripsikan hipotesis planck dengan kuantum cahaya
Menerapkan perilaku radiasi benda hitam untuk menjelaskan gejala pemanasan gelombang, misal pada efek rumah kaca


I. Tujuan Pembelajaran :
:Siswa dapat menjelaskan tentang fenomena radiasi benda hitam
Siswa dapat menjelaskan hipotesis planck tentang kuantum cahaya
Siswa dapat menjelaskan tentang gejala pemanasan global (efek rumah kaca)


II. Materi :
Benda Hitam, Hukum Pergeseran Wien, Hukum Stefan-Boltzman


III. Metode :
Diskusi kelompok


IV. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan awal
- Apersepsi
- Pre test
1. Apa yang anda ketahui tentang radiasi
2. Dua orang yang satu memakai baju putih dan yang satu memakai baju hitamberada ditempat yang sama panasnya . Apa yang terjadi dengan dua orang tersebut
3. Menjemur pakaian putih dan pakaian hitam pd tempat yang sama lebih cepat kering yang mana ? Coba jelaskan

Kegiatan inti :
Mendiskusikan fenomena radiasi benda hitam

Kegiatan Akhir
- Guru menuntun siswa untuk mengambil kesimpulan


V. Penilaian :
1. Teknik : tes
2. Bentuk : tes tertulis
3. Contoh instrumen : 1. Tuliskan rumus pergeseran Wien !


VI. Alat/bahan/sumber belajar :
Buku Fisika yang relevan, CD pembelajaran


Sragen, 1 Juni 2007
Kepala SMAN I Sambungmacan Guru Mata Pelajaran Fisika



NIP. NIP.

PERANGKAT GURU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Mata Pelajaran : FISIKA.
Kelas/Semester : XII / II (Genap)
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit


Standar Kompetensi:
Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala fisika kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam pendidikan.


Kompetensi Dasar :
Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup hakikat dan sifat-sifat radiasi benda hitam serta penerapannya


Indikator
Mendiskripsikan fenomena radiasi benda hitam
Mendiskripsikan hipotesis planck dengan kuantum cahaya
Menerapkan perilaku radiasi benda hitam untuk menjelaskan gejala pemanasan gelombang, misal pada efek rumah kaca


I. Tujuan Pembelajaran :
:Siswa dapat menjelaskan tentang fenomena radiasi benda hitam
Siswa dapat menjelaskan hipotesis planck tentang kuantum cahaya
Siswa dapat menjelaskan tentang gejala pemanasan global (efek rumah kaca)


II. Materi :
Benda Hitam, Hukum Pergeseran Wien, Hukum Stefan-Boltzman


III. Metode :
Diskusi kelompok


IV. Langkah-langkah pembelajaran

- Apersepsi
- Pre test
1. Apa yang anda ketahui tentang radiasi
2. Dua orang yang satu memakai baju putih dan yang satu memakai baju hitamberada ditempat yang sama panasnya . Apa yang terjadi dengan dua orang tersebut
3. Menjemur pakaian putih dan pakaian hitam pd tempat yang sama lebih cepat kering yang mana ? Coba jelaskan

Kegiatan inti :
Mendiskusikan fenomena radiasi benda hitam
Kegiatan Akhir
- Guru menuntun siswa untuk mengambil kesimpulan

V. Penilaian :
1. Teknik : tes
2. Bentuk : tes tertulis
3. Contoh instrumen : 1. Tuliskan rumus pergeseran Wien !


VI. Alat/bahan/sumber belajar :
Buku Fisika yang relevan, CD pembelajaran

Thank's For Your Visit